Senin, 28 November 2011

Ibunda......

Ibunda...
Di tirai pagi kubersandar pada dinding kesedihan
Di senandung alam kuberbaring pada rajutan kerinduan

Ibunda...
Telah jauh jarak antara kutub-kutub tubuh kita
Membentang kerinduan didalam anak-anak sungai diujung mata kita

Ibunda...
Coba kukumpulkan keindahan dunia untuk ganti hadirmu
Coba kupilah yang terbaik untuk isi kerinduanku

Tapi bunda...
Dunia takkan mampu menggantikanmu
Pilahan yang terbaik takkan lagi coba kuisi dalam rinduku

Dunia...ah apalah arti dunia ketika surgapun ditelapak kakimu
Menopang segala yang ada ditubuh, hati dan luangan kasih sayangmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam rahimmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam gendonganmu
Hingga begitu indah setiap detik dalam pangkuanmu
Hingga derita kau rasa indah demi anandamu

Lalu...kenapa hanya rindu yang ananda punya untuk ibunda

Tidak bunda...
Rindu ini hadir dalam Doa anandamu
Agar surga selalu hadir untukmu
Bukan hanya ditelapak kakimu

Senin, 21 November 2011

Belajar Dari Air Sumur

Kehidupan memang penuh dengan perjuangan untuk mencapai suatu cita cita, angan dan harapan. Sehingga kita kadang menjadi manusia yang buas dengan harta, kita menjaga bagai harimau menjaga santapan dikala kelaparan. Itu bukanlah munafik, tapi suatu realita sifat manusia yang lebih buas akan harta dan kemewahan.

Kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.

Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, yang mana ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.

Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.

Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. Dimana sangat sulit sekali untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.

Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh gimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, dimana untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit di dapat.


Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.

Makna kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut AIR SUMUR KEHIDUPAN, dimana setiap orang sudah mempunyai sumur masing masing, dimana besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama ada yang menetes dan bahkan ada yang mumbul mumbul, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dimana dia mempunyai batas tertinggi dan juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.

AIR SUMUR apabila dipakai oleh satu orang, air nya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan AIR SUMUR KEHIDUPAN, apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.

Nah kembali pada yang mempunyai sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali kelevel mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat sumur Anda jangan Anda jebol untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi.

Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu.
Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan jatuh miskin karena ke dermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya.

Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi menjadi bersifat sosial bukan berarti memberikan sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan mata air dalam sumur kehidupan Anda


Note :
Mari sikapi kehidupan ini, syukuri apa yang diperoleh sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya

MZF

Kamis, 10 November 2011

Untukmu..... MUSLIMAH, ^_^

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim...

Subhanallah, Sungguh Indah Suaramu, Wahai Wanita

Wanita... makhluk yang sangat indah, yang tercipta dari sebuah kuasa yang Maha indah.

Wanita... sesuai dengan kodratnya yang selalu lekat dengan sejuta pesona yang dapat membawa siapapun masuk dalam kefanaan yang terindah.

Wanita... puing kesejatian kemegahan surga yang akan membahagiakan, mendamaikan bahkan melenakan siapapun yang melihat dan kemudian mengenalnya.

Maha suci Allah, sang maha pencipta hambanya yang bernama Wanita.

Keindahan wanita itu salah satunya terpancar dari suaranya. Dan Lekatnya sebuah keindahan suara dalam diri wanita, menjadikan dia lebih dari makhluk yang diberi nama laki- laki.

Canda tawanya yang begitu renyah dan menggemaskan akan menimbulkan rindu bagi hati yang tergoda. Kelembutannya seperti menyihir siapapun yang ikut mendengar. Nada kemaanjaannya, menambah gairah laki- laki untuk semakin melindunginya. Lekuk suaranya, bahkan sampai terbawa dalam hati dan perasaan. Dan Bagai buluh perindu, suara halus mengalun manja menimbulkan ketertarikan bagi siapapun yang telinga mereka menyaksikannya.

Wahai wanita....

Seandainya saja saja kau sadar dengan semua keindahan suaramu dan apapun yang melekat pada dirimu itu. Dan kau tak akan membiarkan kesemuanya terserak dan dinikmati orang yang tidak berhak bagimu dan kemudian seakan terlihat murahan. Lihatlah, betapa sebuah mutiara pasti tak akan terbuang dijalan. Begitu rapi tersimpan dan terbalut dengan iman.

Wahai wanita...

Begitu besar pesona yang terkaruniakan untuk dirimu, sekalipun kau tak menilainya indah. Namun sadarilah, bahwa keindahan itu memanglah ada. Dan keberadaannya bukan hanya sekedar menjadi hadiah untukmu, tetapi pada sisi yang lain, juga menjadi cobaan bagimu. Bahkan Allah subhanahu wata`ala memberi peringatan kepada kaummu, untuk berhati- hati dengan satu sisi kelebihanmu itu, kelembutan suaramu, dengarlah....

`Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma`ruf.` (Al Ahzab: 32)

Wahai wanita...

Takutlah engkau kepada Allah, dan berhati- hatilah. Bahwa dalam suaramu adalah memang tersimpan sebuah keindahan. Dan keindahan itu akan bermuara dimana, pada kebaikan ataukah maksiat, dirimu sendiri yang menentukan. Jika kau bertanya mengapa harus menghiraukan hal sepele dan remeh yang bernama menjaga suaramu?. Masyaallah, bahkan berapa banyak laki- laki di dunia ini yang sudah terlalu banyak kehilangan akal sehatnya karena godaan wanita?

Kemudian janganlah hanya kita menyalahkan kekurangan mereka, namun ada baiknya jika kita lebih menjaga untuk tidak memancing kekurangan mereka menjadi lebih kurang. Dan saat kau menjaga, semua yang kau miliki akan menjadi semakin dan semakin indah. Dan sebaliknya, betapapun indahnya dirimu saat ini, namun jika hanya murah saja kau tampilkan dirimu diluaran sana, atau kau jadikan dirimu umpan bagi setiap laki- laki yang hanya akan gratis melihatmu terpampang begitu saja, maka nilai keindahan itu akan benar- benar hilang, dan hanya akan sekedar selesai dalam nilai lumrah.

Kau adalah mahal, dan termahalkan, jika kau menjadikan dirimu terhormat dan terlalu mahal untuk hanya sekedar terendahkan.

Maka hargailah dirimu dengan segenap keindahan yang memang bukan milikmu. Ya, saat ini jika kau mengira semua itu mungkin milikmu, tapi bukan. Sekali lagi bukan, pemilik yang sebenarnya akan setiap saat meminta kembali kepadamu, sesuatu yang telah dititipkannya kepadamu. Dan tentu saja lengkap dengan sepaket pertanggungan jawabmu atas perlakuanmu terhadap sesuatu milikNya tersebut.

Akhii Full Hikmah

Dari Hati Untukmu,Ibunda,Ayahanda..

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Sahabatku yang dirahmati Allah,semoga kebahagiaan senantiasa menyapa jiwa indahmu.. Sedikit renungan buat saya dan sahabat tentang pentingnya berbakti kepada ibu dan ayah ,semoga membawa manfaat :) Sebagaimana kita maklumi bahwa setiap Hamba mengharapkan dan mengidamkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, memperoleh kemudahan dan keluasan pintu rizki, dan keberkahan di dalamnya. Untuk itu, kita harus mengenal rambu-rambu yang dapat mengantarkan kita padanya. Juga akibat-akibat durhaka pada mereka, agar kita terhindar dari hambatan dan penghalang untuk meraih harapan dan cita-cita.
Karena profesionalisme sangat tidak cukup untuk mengantarkan kita pada cita-cita. Bahkan limpahan rizki dan materi pasti juga tidak cukup untuk mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati di dunia dan akhirat.Justru sebaliknya, tanpa disadari materi yang melimpah sering menghantam kehidupan manusia menuju kegelisahan. Sehingga ia terjatuh ke dalam kesengsaan batin didunia, dan penderitaan yang abadi di akhirat.
Untuk itu, kita sebagai hamba yang lemah dan tidak akan pernah lepas dari jeratan nafsu,sangatlah membutuhkan bantuan dari Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya untuk mengenal secara baik rambu-rambu tersebut. Allah swt menegaskan dalam firman-Nya: “Rendahkan dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang, dan ucapkan: “Duhai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” (Al-Isra’: 24).
Rasulullah saw bersabda:
“Berbaktilah kamu pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti padamu. Jagalah kesucian isteri orang lain, niscaya kesucian isterimu akan terjaga.” (Al-Wasail 20: 356) Berbakti tidak cukup hanya saat mereka hidup Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, jika ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka setelah meninggal, maka ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada keduanya. Dan sungguh ada orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, tapi sesudah mereka meninggal ia memperbanyak istighfar untuk keduanya, maka ia dicatat sebagai anak yang berbakti.” (Mustadrak Al-Wasâil 2: 112) Tingkat kewajiban berbakti pada orang tua Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 178) Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ada tiga hal yang wajib dilaksanakan: Menunaikan amanat kepada orang yang baik atau yang zalim, memenuhi janji kepada orang yang baik atau yang zalim, dan berbakti kepada kedua orang tua yang baik atau yang zalim.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 179) .................................................................. Sebagaimana durhaka pada mereka berdampak ke dalam kehidupan, juga berbakti kepada mereka memiliki dampak dan akibat positif ke dalam kehidupan kita. Dampak positifnya tersebut antara lain: #Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri­dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263). Imam Ja’far Ash-Shaqiq (sa) berkata: “Takutlah kamu kepada Allah, dan janganlah durhaka kepada kedua orang tuamu, karena ridha mereka adalah ridha Allah dan murka mereka adalah murka Allah.” (Al-Kafi 2: 349) #Disayangi oleh Allah swt Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Faqîh 4: 371) "Ya Allah
Indahkan kepada mereka ucapanku
Haluskan kepada mereka tabiatku
Lembutkan kepada mereka hatiku
Jadikanlah Hamba orang yang sangat mencintai mereka
Ya Allah,
Jangan biarkan daku lupa untuk menyebut nama mereka sesudah shalatku
pada saat-saat malamku, pada saat-saat siangku
Ya Allah
Jika ampunan-Mu lebih dahulu datang kepada mereka,
izinkan mereka untuk memberi pertolongan kepada hamba
Jika ampunan-Mu lebih dahulu sampai kepada hamba,
izinkan Hamba untuk memberi pertolongan kepada mereka
Sehingga dengan kasih sayang-Mu,kami mampu berkumpul di rumah-Mu yang mulia
di tempat ampunan dan kasih-Mu
Sungguh Engkau Pemilik karunia yang besar dan anugerah yang abadi
Engkaulah Yang maha Pengasih dari semua yang mengasihi #Kebahagiaan dan Sakinah dalam rumah tangga Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang percaya kepadaku tentang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahmi, maka aku akan menjaminnya dalam hal penambahan harta, penambahan umur, dan sakinah dalam rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 176) #Menambah umur dan Rizki Imam Ja’far (sa) berkata: “Jika kamu ingin ditambah umurmu oleh Allah, maka bahagiakan kedua orang tuamu. Berbakti kepada mereka dapat menambah rizki.” (Al-Wasâil 18: 371). #Kemudahan saat sakaratul maut Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin memperoleh kemudahan saat sakaratul maut, maka hendaknya ia menjalin silarurrahim dengan kerabatnya, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.” (Bihârul Anwâr 74: 66) #Kemudahan perhitungan amal pada hari kiamat Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturrahmi akan dimudahkan hisab amalnya…” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 177) ....................................................................... Subhanallah sahabat, Dari renungan yang telah kita baca diatas semoga mampu memberi inspirasi dan motivasi pada jiwa saya pribadi dan sahabat ,untuk mampu dan terus berusaha menjadi seorang ananda yang berbakti kepada kedua ibu dan ayah.
Ananda yang mampu menjadi penyejuk jiwanya, ketika ia sedang dilanda sedih dan gelisah.
Ananda yang takkan biarkan waktu berlalu,tanpa menyentuhnya dalam doa,memohon ampunan atas dosa dimasa lalu atas khilaf yang tercipta demi meraih setitik harap tuk ciptakan mimpi dan rengekan jiwa.
Ibu,Ayah..
Dengarlah senandung doa yang kurangkai menyentuh jiwamu..
Ampunilah ananda yang tak hentinya menggores luka pada jiwa indahmu,hingga hadirkan tetes jiwa dari parasmu..
Padahal ananda tau,
Hanya engkaulah yang mengerti sang Hati,
ketika tak satupun jiwa yang mengerti tangisku,
Ketika tak satupun jiwa yang ingin mendengar keluh kesahku
Engkaulah dekapan keteduhan,,yang tiada henti menungguku,berharap ananda hadir menyapamu,mengucap rindu dan itu ananda lakukan hanya ketika gelisah menghampiriku..
Ampunilah Ego sang Hati wahai Malaikatku,
Ibu,Ayah..
Izinkanlah ananda untuk mampu abadikan senyum indahmu dalam syurgaNya,
Mendambamu hadir ditiap alunan rindu dalam syahdu doaku.. Dengan menyebut namaMu ,
Maha Kasih,
Ampunilah dosa ibu dan Ayahku,
Bukakanlah pintu hati untuknya ya Tuhan,
Agar hamba mampu hapus khilafnya dimasa lalu,
Agar hamba mampu memafkannya dari apa yang tak mampu Hamba pahami,
Engkaulah yang Maha Mengetahui
Izinkanlah Hamba tuk mengerti gelisahnya,derai jiwanya,letih hatinya,luka batinnya
Yang terkadang hamba abaikan demi hak Hati,demi Nafsu dan Angkuhku
Ibu,Ayah..
Walau tak lagi kutatap senyum indahmu
Inilah ananda yang abadikan kasihmu dalam genggam amanahmu.
Ibu,Ayah..
Dengarlah senandung rinduku,
Rint
ihan Jiwa buah hatimu..
Dari Hati Untukmu,Ibunda,Ayahnda..
"Senandung Jiwa untukmu"
Sumber materi :
HMS))
Semoga membawa manfaat sahabat,
Wassalammualaikum Wr.Wb

Jumat, 04 November 2011

"Aku Anakmu IBU"

Bagaimana perasaan seorang ibu setelah melahirkan? Senang, bahagia, lega, dan entah perasaan apa lagi bercampur aduk menjadi satu. Kebahagiaan itu bisa lenyap begitu saja, hancur berkeping keping oleh sepatah kata dari dokter yaitu,Down Syndrome,Autisis atau apa pun yang intinya mengatakan bahwa bayi yang baru lahir itu, kelak akan menjadi seorang tunadaksa. Kebahagiaan itu tiba tiba lenyap seperti balon air yang pecah. Dan lengkung pelangi dalam gelembung gelembung sabun itu pun lenyap. Keindahannya hanya bisa tertangkap mata sejenak untuk sesudahnya memercik pedih di mata kita.

Byar…Yang ada cuma bengong, nangis sampai disentak oleh dokternya."Sudah bu nanti aja nangisnya, sekarang bukan waktunya. Sekarang harus cari jalan keluarnya"ucap dokter menenangkan sang ibu.

Begitu pengakuan seorang ibu di sebuah milis, ketika anaknya divonis menderita autis. Mendapatkan anak dengan kelainan merupakan pukulan tersendiri bagi orang tua, dan rata rata orang tua akan mengalami tahap tahap seperti marah, sedih, merasa bersalah, tak mau menerima kenyataan, sampai depresi dan ingin bunuh diri.

Seperti ungkap seorang ibu yang merasakan anaknya dinyatakan "autis".

"Dua bulan lebih aku mengalami depresi yang cukup parah setelah Avie dinyatakan autis.

"Mana mungkin dia Autis, wong tadinya sudah bisa nyanyi 30 lagu sewaktu umur 1,5 tahun"…

"Kenapa harus saya? kenapa harus Lauda yang menghadapi kenyataan ini? Salah saya apa? Satu hal yang ada dalam hati dan pikiran saya waktu itu adalah "MATI",mungkin KEMATIAN adalah solusi yang terbaik..

.......................................................................................

Anak adalah karunia terbesar yang diberikan sang Pencipta kepada manusia. Dalam menciptakan manusia Maha Kasih mempunyai rahasia tersendiri. Ada yang dilahirkan normal, dan ada pula yang di lahirkan istimewa, salah satunya adalah anak anak yang dilahirkan sebagai tunadaksa.

Di sudut mana pun di dunia, reaksi orang tua terutama ibu, kala mendapatkan berita buruk yang berkaitan dengan anaknya tak akan jauh jauh dari pengakuan pengakuan di atas. Dan itu wajar, sangat manusiawi. Tapi, akankah kita sebagai orang tua akan terus menyesali dan terpuruk dalam kesedihan tanpa berbuat sesuatu untuk anak anak kita? Tentu tidak.

Mereka adalah anak anak dari surga. Mereka datang di antara kita untuk menunjukkan kebesaran Tuhan, menguji sejauh mana kesabaran dan keikhlasan kita, menjadi sarana kita mengenal dan mengingat Tuhan.

Sesungguhnya, yang disebut cacat itu bukanlah kelemahan fisik atau mental tetapi yang pantas disebut cacat adalah mereka yang tidak mampu beramal sholeh.Dan anak anak itu, tanpa melakukan apa apa, dengan segala keterbatasannya, hanya dengan senyumannya, mampu menyadarkan kita bahwa masih ada keajaiban di muka bumi ini, bahwa masih ada sesuatu yang layak kita syukuri.

Bukankah sahabat terbaik adalah sahabat yang kala kita menatapnya kita teringat pada-Nya? Seperti itu juga seorang anak. Anak terbaik adalah anak yang kala orang tuanya menatapnya, mereka ingat pada Allah. Bukankah seperti itu juga yang dilakukan anak anak istimewa itu? Dengan segala keterbatasannya, mereka mampu membuat kita berucap "Subhanallah" bahkan untuk hal hal kecil yang mampu mereka lakukan.

Anak anak tunadaksa seperti "Biola tak Berdawai". Mereka punya keindahan tersendiri, mereka punya nada nada, suara suara tersendiri tapi mereka tak mampu menyuarakannya seperti kita berteriak kepada dunia. Mereka punya jiwa, punya hati. Jiwa disentuh dengan jiwa, hati disentuh dengan hati. Mereka punya dunia sendiri yang tak mungkin bisa kita masuki, tapi bukan berarti tak bisa kita pahami.

Memang bukan hal yang mudah menjalani peran sebagai orang tua dari anak anak istimewa itu. Dan itu bisa menjelaskan kenapa masih saja ada bayi bayi berkepala besar, berwajah mongoloid, dan kelainan kelainan lain, yang ditemukan di tempat sampah atau di depan pintu panti asuhan. Kita tak bisa serta merta menyalahkan orang tua yang membuang anaknya seperti itu, bisa saja mereka berpikir bahwa mungkin nasib anaknya akan jauh lebih baik bila ditemukan dan dirawat orang lain daripada dirawat sendiri oleh mereka.

Ah…tapi tetap saja miris rasanya hati ini jika membayangkan bayi bayi itu, dengan kepala mereka yang besar, dengan mata mereka yang melirik ke kiri dan ke kanan, dengan wajah yang tampaknya sama di seluruh dunia, anak anak itu, dengan wajah mongoloid, dengan air liur yang selalu menetes, dengan tangan yang kaku, mereka yang tak pernah menangis, ditinggal begitu saja di tempat sampah, di depan pintu panti asuhan….

Bukankah cinta adalah berarti mau menerima dalam kondisi apa pun dan melakukan yang terbaik untuk membuat orang yang kita cintai bahagia?
Bagaimanapun, menerima mereka apa adanya, tidaklah sama dengan sikap tidak peduli.
Dan menyia-nyiakan Anugrah Syurga itu?
Semoga Sang bunda tetap tegar disamping anannda yang istimewa itu.


Mari Merenung ..

"Ialah mimpi yang dilukis ketika dua hati mengucap nafas janji"

Akankah ia terbuang hanya karena ketidak sempurnaan itu??

Sekali lagi Bunda pahamilah, ananda tiada sempurna tanpa sentuh kasihmu.Apapun kekuranganku Ananda seakan sempurna mana kala Bunda tetap ada menemani senyumku.

Ibu..Aku Anakmu..

Tulisan ini terilhami dari roman "Biola Tak Berdawai"
karya Seno Gumira Ajidarma.

Kamis, 03 November 2011

 
Setiap kita pasti pernah merasakan jatuh cinta.  Cinta memang membuat diri kita serasa di awang-awang, melambung dan apapun yang terlihat oleh kita tampak elok saja.
Jatuh cinta bisa membuat pribadi kita lebih baik, terlebih jika yang kita cintai adalah seorang yang menebarkan sifat ahsan (baik).
Namun cinta di sini adalah cinta yang halal, cinta yang telah diikat oleh tali pernikahan. Maka rasakanlah bahwa hari-harimu akan penuh dengan ketentraman. Karena dia yang kita cintai begitu mempesonakan kita. Akhlaknya menawan, tutur katanya lembut tak pernah sekalipun hati kita tergores.
Mencintai pasangan hidup dengan tulus karena Allah akan membuat rumah tangga menjadi indah. Benarlah kata orang bijak bahwa menikah bisa membuat cinta bertambah-tambah.
Apalagi jika Allah SWT sebagai landasan dalam mencintai pasangan. Maka apapun yang kita lakukan akan selalu berlandaskan karena mencari ridho Allah. Apapun yang kita perbuat akan senantiasa melalui pertimbangan yang baik. Cinta kita pada pasangan akan semakin kuat seiring berjalannya masa.
Namun, dalam berumah tangga tidaklah selalu dalam limpahan kebahagiaan yang tiada tara, adakalanya dalam berlayar kita menemui hambatan. Dan hambatan-hambatan tersebut harus kita hadapi bersama dengan sikap bijak. Karena tidaklah Allah akan membiarkan hambanya berjalan di muka bumi ini tanpa memberikan ujian untuk mengetahui bagaimana kadar keimanan kita. Dalam surat Al-Ankabut : 2 disebutkan bahwa,
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Begitulah, kehidupan akan terus berjalan meski kita sedang terlelap. Maka, pergunakanlah waktu kita dengan sebaik-baiknya. Karena kita tak pernah tau kapan kenikmatan di dunia ini akan sirna.
Mencintai pasangan, memotivasi, dan berlomba dalam kebaikan akan menambah keharmonisan hubungan kita.
Pernah suatu ketika saya bertemu dengan pasangan muda yang telah dikaruniai seorang anak perempuan. Dalam pertemuan ini mereka tampak begitu bahagia. Bahkan jika diperhatikan mereka masih layak jika duduk di bangku SMA. Ternyata setelah ngobrol saya menemukan suatu hal yang di luar dugaan saya.
Dalam benak saya, pastilah mereka anak orang berada mengingat biaya hidup berumah tangga tidaklah sedikit. Ditambah lagi ada seorang bayi ditengah-tengah kehidupan mereka. Kebutuhan hidup akan makin meroket.
Ternyata mereka juga masih kuliah. Dua anak muda ini kuliah di tempat yang berbeda. Saya semakin penasaran, bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari dengan kesibukan yang begitu banyak sedang mereka tinggal terpisah.
Dengan senyum sumringah, suami istri tersebut menjelaskan bahwa rahasia kehidupan kami adalah Allah. Singkat, namun perlu perenungan panjang menurutku.
Mereka adalah salah satu contoh luar biasa yang menginspirasi saya bahwa menikah di usia muda mampu membentegi diri kita dari perbuatan-perbuatan maksiat yang sekarang tengah merebak di kalangan remaja kita.
Menikah muda tidaklah rumit. Kehidupan masih tetap berjalan sesuai dengan keinginan kita, tentunya dengan dimensi spiritual yang baik. Buktinya, mereka masih bisa kuliah, mereka masih bisa bekerja, mereka masih bisa menghidupi bayi mereka meskipun mereka bukanlah dari golongan berada. Namun semangat dan kerja keras mereka yang tanpa batas menjadikan hidup makin baik saja dari hari ke hari.
Cita-cita yang agung dan visi hidup yang tinggi diimbangi dengan misi yang baik mampu mengubah kesulitan menjadi kemudahan. Dan satu lagi sikap pasrah kepada Sang Maha Pemberi Rizki adalah kunci kebahagiaan mereka.
Menurut saya mereka luar biasa. Tidak seperti kebanyakan pemuda pemudi yang mengumbar nafsu tidak pada tempatnya. Lihatlah bagaimana para remaja sekarang dengan bangganya menggandeng teman kencannya (pacar) di depan umum, padahal sejatinya hal tersebut sungguh memalukan jika kita mau berpikir.
Lebih dari itu, mereka bahkan memahami bahwa kehidupan seperti itu adalah suatu hal yang wajar tanpa mempertimbangkan baik buruknya, tanpa memikirkan halal haramnya, tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya.
Lihatlah, remaja kita telah salah menafsirkan cinta. Cinta yang semu hanya kamuflase belaka. Cinta yang tidak menentramkan, cinta yang menjerumuskan, cinta yang dihiasi oleh panah-panah iblis dengan keindahan semu.
Lihatlah, berita perzinaan sering terdengar, hamil di luar nikah, aborsi, bunuh diri, pembunuhan bayi tak berdosa yang sengaja dilakukan demi menutup aib diri. Astaghfirullah, naudzubillah..
Semoga kita sekeluarga senantiasa dihindarkan dari perbuatan-perbuatan yang menjerumuskan kepada kenistaan, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita.
Amiin........................

Rabu, 02 November 2011

**Tidak mudah... tapi akan terasa INDAH**

Tidak MUDAH tersenyum ketika hati menangis dan teriris Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari itu bagian dari kasih Ilahi Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita.

Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan terpuruk Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat

Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain Bukan membahagiakan diri sendiri

Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina Tapi akan terasa INDAH kalau itu bagian dari penyucian diri... Dan ikhlash hanya mengharap ridlo Ilahi

Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita

Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya

Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari... Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat.

Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur Dan menyadari itu bagian dari cara Allah menyayangi hambanya... Seperti Allah menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya

By : Yuli Ainurrohmah (Bio 03)

Selasa, 01 November 2011

Beauty of Mathematics !!!!!!!

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Brilliant, isn't it?

And look at this symmetry:

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Now, take a look at this...

101%

From a strictly mathematical viewpoint:

What Equals 100%?
What does it mean to give MORE than 100%?

Ever wonder about those people who say they are giving more than 100%?

We have all been in situations where someone wants you to
GIVE OVER 100%.

How about ACHIEVING 101%?

What equals 100% in life?

Here's a little mathematical formula that might help
answer these questions:

If:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Is represented as:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.

If:

H-A-R-D-W-O- R- K

8+1+18+4+23+ 15+18+11 = 98%

And:

K-N-O-W-L-E- D-G-E

11+14+15+23+ 12+5+4+7+ 5 = 96%

But:

A-T-T-I-T-U- D-E

1+20+20+9+20+ 21+4+5 = 100%

THEN, look how far the love of God will take you:

L-O-V-E-O-F- G-O-D

12+15+22+5+15+ 6+7+15+4 = 101%

Therefore, one can conclude with mathematical certainty that:

While Hard Work and Knowledge will get you close, and Attitude will
get you there, It's the Love of God that will put you over the top!

It's up to you if you share this with your friends & loved ones just
the way I did.