Rabu, 29 Februari 2012

-^ Ciri-Ciri wanita Sholeha ^-

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah Subhanahuwata’ala

Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:

1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami

Berikut ini antara lain perincian dari dua syarat di atas:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
Firman Allah s.w.t.:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan tandingan selain Allah, mereka mencintaiNya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah : 165).
“Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri isteri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuwatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya, dan daripada berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya” (QS. At Taubah : 24).
“Tidak sempurna iman seorang di antara kamu sebelum ia lebih mencintai aku daripada mencintai ibu-bapaknya, anaknya, dan semua manusia” (HR Bukhari).

- Wajib menutup aurat
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat “
(An Nur : 31)

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah SAW berpaling darinya dan berkata:”Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi)

- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (Al Ahzab : 33)

”Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah aku melihatnya, yaitu: suatu kaum yang bersamanya cambuk seperti seekor sapi yang digunakannya untuk mencambuk orang-orang, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, genit, kepalanya seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk surga, sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak ini dan itu”. (H.R Ibnu Khuzaimah).

- Seorang Wanita tidak boleh berkhalwat (berduaan) dengan Lelaki non mahram dan tidak boleh melakukan safar berdua dengannya.
(Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Janganlah seorang wanita melakukan safar kecuali bersama mahram.” (Muttafaq alaih)

- Membantu suami dalam menegakkan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga dan lingkungan sekitar, dalam berjihad fii sabiilillah meninggikan kalimat Allah ta’ala dan tidak memjadi penghalang suami dari syari’at Allah Ta’ala dan Rosul Nya Shalallahu ‘Alaihi Wasallam .

- Berbuat baik kepada ibu & bapak
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS. Al-Ahqaaf : 15)



- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik… Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal.” (Q.S Ali-Imran: 133-136)
Rasulullah saw pun mengingatkan kita untuk jangan segan bersedekah, meski hanya dengan sebutir kurma. “Jauhkanlah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma.” (HR Muttafaq alaih).

- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir r.a, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian masuk menemui wanita yang bukan mahram!” Seorang laki-laki Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan ipar?” Rasulullah saw. bersabda, “Ipar adalah maut!” (HR Bukhari [5232] dan Muslim [2172]).

- Bersikap baik terhadap tetangga
“Wahai para wanita muslimah! Wahai para wanita muslimah! Janganlah salah seorang diantara kalian meremehkan tetangganya meskipun [pemberiannya] hanya berupa kaki domba.” (Shahih) Lihat: [Bukhari: 78-Kitab Al Adab, 30-Bab Takhunu Jaaroh Lijarotiha. Muslim: 12-Kitab Az Zakah, hal. 90]
Dari Abu Amir Al Himsi berkata, ”Tsauban berkata,
”Tidak ada dua orang yang saling mengisolir lebih dari tiga hari, lalu salah seorang dari mereka meninggal dalam keadaan seperti itu, melainkan keduanya akan binasa. Dan tidak ada seorangpun yang menzhalimi tetangganya dan menyakitinya sampai hal itu membawanya keluar dari rumahnya kecuali dia pasti akan binasa.” (Shahih secara sanad)

2. Taat kepada suami
- Taat kepada suami selama dia tidak menyuruh berbuat maksiat kepada Allah.

“Sekiranya aku boleh memerintahkan orang bersujud kepada orang lain, niscaya akan aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya.”

Dalam riwayat yang lain dikatakan dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha :
“Aku bertanya kepada nabi SAW, siapakah orang yang mempunyai hak sepenuhnya atas seorang istri?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab : “Suaminya.” Aku bertanya lagi : ” siapakah orang yang mempunyai hak sepenuhnya atas seorang suami?” Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab : ” Ibunya.” (HR. Al Hakim).

- Menjaga kehormatan suamimya, hartanya dan rahasia rumah tangga serta tidak menceritakannya kepada orang lain.
- Tidak berpuasa sunnah kecuali dengan izin suami, tidak keluar rumah kecuali dengan izin suami, tidak menyakiti suami baik dengan ucapan atau perbuatan serta berbuat baik dengan orang tua dan kerabat suami.
- Banyak bersyukur kepada suami dan tidak banyak menuntut, tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah dia berikan kepada suami dan keluarganya baik berupa harta dan lainnya.

Bersabda Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
“Hak suami atas istrinya adalah, tidak boleh menolak permintaannya terhadap dirinya meskipun dia berada diatas kendaraan, dan tidak boleh berpuasa sunnah walaupun sehari kecuali dengan izin suaminya, dan jika dia melanggar maka berdosa dan tidak diterima amalnya, dan tidak boleh memberi sesuatu dari dalam rumahnya kecuali dengan izin suaminya, jika dia berbuat itu maka pahalanya untuk suaminya dan dosa untuk istrinya, dan tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya, jika dia melanggar akan dilaknat oleh Allah ta’ala dan malaikat Nya sampai dia bertaubat atau kembali meskipun suaminya dzholim.” ( HR. Ath Thoyalisi )

Bersabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada dirumah kecuali dengan izinnya.” ( HR. Muttafaqun ‘alaihi. )

Bersabda Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :
“Jika seorang suami mengajak istrinya tidur diranjang dan istrinya menolak sehingga suaminya marah pada malam itu, maka istri tersebut dilaknat oleh malaikat sampai pagi hari.” ( HR. Bukhori no. 2998)

- Senantiasa menyenangkan suami, berhias dan tidak bermuka masam, murah senyum serta tidak menampakkan hal-hal yang tidak disenangi suami.
Bersabda Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam :

“Sebaik-baik wanita ialah jika kau memandangnya menyenangkanmu, jika kau perintah menta’atimu, jika kau tinggalkan dia menjaga dirinya dan memelihara hartamu.” (HR Abu Daud).

- Membantu suami dalam menegakkan nilai-nilai Islam dalam rumah tangga dan lingkungan sekitar, dalam berjihad fii sabiilillah meninggikan kalimat Allah ta’ala dan tidak memjadi penghalang suami dari syari’at Allah ta’ala dan Rosul Nya Shalallahu ‘Alaihi Wasallam .

Firman Allah ta’ala :
“Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara Isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu* Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS, At Taghoobun ; 14)

* Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

Firman Allah ta’ala dalam suroh al Anfal ayat ; 28 :
” Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

Dalam ayat diatas Allah ta’ala menegaskan bahwa anak, istri dan harta bisa menjadi penghalang seorang suami dari jalan Allah ta’ala, maka hendaklah seorang istri memperhatikan hal ini, sehingga dia mampu menjaga dari fitnah ini serta dapat membantu suami dalam kebaikan dan ibadah kepada Allah ta’ala.

Seorang istri wajib membantu suaminya agar tetap berbakti kepada orang tuanya, menjalin silahturahmi dengan kerabatnya dan istri-istrinya yang lain, tidak membuat sikap yang dapat menyakitkan hatinya atau menjadi penghalang suami dalam bersikap yang sesuai syari’at dan beramal sholih.
Janganlah seorang istri bersikap acuh tak acuh, tidak peduli dengan suaminya, membebani suaminya dengan sesuatu yang berada diluar kemampuannya.
Hendaklah seorang istri menjadi factor pendorong dan motivasi bagi suami dalam beribadah kepada Allah ta’ala, berjihad di jalan Allah, berdakwah dan berakhlak yang baik disekitarnya sehingga menjadi uswah (teladan) bagi lingkungan sekitarnya.

Sabtu, 18 Februari 2012

Teman adalah hadiah dari Allah untuk kita

Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan isinya jelek, yang isinya bagus punya jiwa yang begitu indah sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, Kita tahan menghabiskan waktu berjam-jam saling bercerita, menghibur, menangis bersama dan tertawa bersama Kita mencintai dia dan dia mencintai kita...

Yang isinya buruk punya jiwa yang luka, begitu dalam luka-lukanya sehingga jiwanya tidak mampu lagi untuk mencintai.., Sayangnya yang kita tangkap darinya seringkali justru sikap penolakan, dendam, kebencian, iri hati, Kesombongan dan amarah..., Kita tidak suka dengan jiwa-jiwa seperti ini dan mencoba menghindar dari mereka.., Kita tidak tahu bahwa itu semua bukanlah karena mereka semua pada dasarnya buruk, Tetapi ketidakmampuan jiwa memberikan cinta justru karena ia membutuhkan cinta kita, empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan luka-luka terdalam yang memasung jiwanya....

Bagaimana mengharapkan seseorang yang terluka lutunya berlari bersama kita?
Bagaimana bisa kita mengajak orang yang takut air untuk berenang bersama?
Luka di lututnya dan ketakutannya terhadap airlah yang mesti disembuhkan, bukan mencaci mereka karena mereka tidak mau lari dan berenang bersama kita... : )

Mereka tidak akan bilang bahwa lutut mereka luka atau mereka takut air, Mereka akan bilang kalau mereka tidak suka lari atau berenang itu membosankan sama seperti mereka tidak bilang “Aku membutuhkan kamu” tapi mereka akan berkata “Tidak ada yang cocok denganku”, Tidak akan bilang “Aku kesepian” tapi berkata “teman-temanku sudah lulus semua”, Tidak akan bilang “Aku butuh diterima”, tapi berkata “Aku ini buruk, siapa yang bakal tahan denganku”, Tidak akan bilang “Aku ingin didengarkan” tapi berkata “Kisah hidupku membosankan”, Itulah cara mereka mempertahankan diri : )

Teman adalah hadiah buat kita, entah bungkusnya bagus atau bungkusnya jelek, entah isinya bagus atau isinya jelek.., Jangan tertipu oleh kemasan Hanya ketika kita bertemu jiwa dengan jiwa, kita akan tahu hadiah sesungguhnya yang sudah disiapkanNya buat kita….

————————————— ♥
saat diri ini mulai belajar memahami, mengerti orang lain.., Bantu ana untuk memahami kalian dengan baik agar tidak ada lagi suudzhon diantara kita…. : )

Selasa, 07 Februari 2012

SAAT KEMATIAN MEMBERI SALAM PADAKU........

Assalamu’alaikum warahmaturah wabarakatuh

Aku tertegun ketika melihat sosok dgn wajah pucat dan disumpal dgn kapas pada mulut.hidung dan telinganya,yg terbujur kaku di hadapanku,di selimuti dgn kain berlapis,dia begitu mirip dgn ku,di sekelilingnya orang-orang terisaka tangis sambil membacakan surat Yaasin utknya,seorang perempuan yg mirip ibuku menangis tersedu-sedu ketika membuka kain penutup mukanya,lalu dua perempuan lain yg sebaya dgnnya menenangkan dia,dan di sekitar rumahnya ada orang-orang yg menyesali kematiannya yg di anggap begitu cepat,ada orang yg tdk percaya kalau dia telah wafat,ada orang yg merasa yg merasa kasihan pada dia dan keluarga yg di tinggalkannya,suasana disitu begitu riuh oleh isak tangis para pelayat…

Di teras rumahnya seorang bapak menahan tangis lirih airmatanya,dia mencoba terlihat tegar meski sebenarnya hatinya begitu lemah utk menerima kenyataan yg ada,di sampingnya seorang temannya mencoba menemaninya,dan hal itu agak meringankan kesedihannya,dia masih ingat ketika dl anaknya yg masih TK memenangkan lomba mengambar tingkat provinsi dan tentang cita-cita anaknya yg ingin menjadi orang yg berguna,dia begitu bangga betapa anaknya itu akan tumbuh menjadi sosok yg sangat luar biasa,tak pernah ia berpikir kalau semua itu akan pupus pada usia anaknya yg masih 18 tahun,sungguh tragis…

Tiba-tiba sesuatu yg aneh bergerak dalam kepalaku,ada sesuatu ini seperti rumahku,heyy??aku ingat.aku kenal orang-orang ini,perempuan yg menangis ketika membuka kain penutup muka itu adalah ibuku,dan bapak itu,itu adalah bapak ku,dan jasad yg terbaring itu,itu jasadku,aku bingung,benar-benar bingung,aku sudah mati??tdk,ini pasti mimpi,.yah,ini pasti mimpi..

Lalu tiba-tiba aku merasa panas pada tubuhku,sangat panas,lalu kemudian perlahan-lahan mulai sejuk,seketika itu muncul sesosok laki-laki bercahaya dan berwajah tampan yg mengenakan jubah putih serta surban yg jg berwarna putih di kepalanya,dia menghampiri diriku..

‘’Siapa gerangan tuan.??tanyaku kebingungan,,’’Aku adalah amalmu yg akan menemanimu dlm kuburmu’’jawabnya,lalu ia tersenyum padaku.

Aku masih bingung.

Lalu di halaman rumahnya,terdapat sebuah pagar kain yg berbentuk segi empat 3x3 m,sepertinya itu adalah tempat bekas memandikan jasadku,tanahnya masih basah,di dalamnya masih terdapat sebuah altar yg beralaskan gedebong pisang,aroma sabun masih menyengat di dalamnya,di situlah jasadku di mandikan,di wudhukan sampai bersih dari segala najis dan kotoran.

Semakin banyak orang yg berdatangan mengucapkan belasungkawa,ada yg hanya melihat saja,ada yg ikut sibuk mempersiapkan kain kafan dan lain-lainnya,semua perabot di ruang tamu di keluarkan,lalu tak berselang lama,enam orang pria dgn tubuh kekar datang sambil memanggul sebuah keranda mayat,orang-orang yg menghalangi jalan segera minggir,lalu keranda itu di letakkan di pinggir jasadku,setelah semua selesai membaca surat yaasin utkku,jasadku di kafankan dan di letakkan pada keranda itu,kemudian orang-orang yg ku kenal yg adalah tetanggaku mengangat keranda itu dan membawanya ke mesjid terdekat dgn rumahku utk di sholatkan,di belakang para pengangat keranda itu ada sepupuku,hafid,dia memegang paying hitam yg gagangnya di sambung dgn tongkat yg biasa di gunakan utk kegiatan pramuka,setelah di sholatkan,seorang kiai yg masih ada hubungan darah dgn bapakku,mulai berdo’a dan berpidato minta keikhlasan dari orang-orang yg ku kenal,’’Barang kali almarhum punya sangkutan mohon di ikhlaskan,bagi yg bersangkutannya cukup besar dan tdk ikhlas jika merelakannya silahkan ungkapkan saja sekarang,agar almarhum merasa ringan di alam sana….

Setelahnya,keranda yg berisi jasadku itu di antar menuju pekuburan terdekat,di sana sdh di siapkan liang kubur utk jasadku dgn ukuran sekitar 2x1,5 meter dan kedalaman sekitar 2 meter,iring-iringan orang yg mengantar kepergianku begitu banyak,sampai ada yg tdk aku kenal sama sekali,dan di antara orang-orang itu ada teman-temanku yg ikut mengantar jasadku,dan hamper semua teman-teman perempuanku menangis,diantaranya adalah gadis yg sangat aku cintai,yah,dialah pujaan hati hatiku,Fatimah Az-zahra,mirip namanya dgn putrid Rasulullah,dan dia begitu cantik,dia satu-satunya gadis yg ada dlm hatiku,meski aku tdk pernah mengungkapkan cintaku padanya secara terang-terangan tapi dia tahu aku sangat cintainya,dan akupun tahu dia jg mencintaiku,dan sungguh sangat ironis melihat cinta kami terpisahkan oleh maut…

Sampai di sana,jasadku di keluarkan dari keranda dan di dalam liang kubur itu sdh bersiap-siap orang yg akan menerima jasadku utk meletakkan di tempat peristirahatan yg terakhirku,dan setelah do’a dan azan di kumandangkan,secara perlahan-lahan tanah kuburan itu di letakkan pada jasadku,sampai akhirnya tenggelamlah jasadku di tanah itu,jasadku terkubur di situ,kemudian pak kiai membacakan do’a lg utkku dan orang-orang mulai beranjak pergi meninggalkan kuburku,satu persatu mereka pergi,mulai dari orang-orang yg tdk aku kenal,para tetangga,teman-temanku,jg Fatimah az-zahra,keluarga dekatku,dan di situ hanya tersisa ibu dan bapaku,ibuku masih terisak-isak,sedangkan bapakku mencoba tegar dan menenangkan ibuku,ingin rasanya aku memanggil mereka berdua,tapi itu sia-sia…

Akhirnya sepi,tempat itu menjadi sepi,hanya gundukan tanah yg masih basah yg dimana jasadku bersemayam di dalamnya,kini aku sdh mati,mungkin utk beberapa hari aku masih di ingat dan masih banyak orang yg berkunjung ke rumahku,tapi itu tdk akan lama,pasti aku akan di lupakan,aku tahu itu,waktulah yg akan menjawabnya…

Selamat jalan utk diriku yg telah wafat,selamat tinggal utk kedua orang tuaku,keluargaku,teman-temanku,sahabatku,guru-guruku,tetanggaku,dan selamat tinggal Fatimah az-zahra gadis impianku,semoga kau temukan pendamping hidup yg setia seperti Ali bin Abi Thalib,aku mencintaimu,aku mencintai kalian semua…..

Innalillahi wa inna illahi rojiun..

Allah swt berfirman:

‘’Setiap yg berjiwa pasti akan merasakan mati,dan kami menguji kalian dgn kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah(ujian)dan hanya kepada kamilah akan di kembalikan.(Al-Anbiya:35) ‘’Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yg telah di tentukan) tdklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tdk pula mereka dapat mendahulukannya’’(An-Nahl:61)

‘’Dan Allah sekali-kali tdk akan menangguhkan kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya’’(Al-Munafiqun:11)

Wahai betapa ruginya seseorang yg berjalan menuju alam keabadian tanpa membawa bekal,janganlah engkau,wahai jiwa,termasuk yg tak beruntung tersebut,perhatikan peringatan Rabbmu: ‘’Dan hendaklah setiap memerhatikan apa yg telah di perbuatnya utk hari esok (akhirat)’’(Al-Hasyr:18)

Al-Hafizh Ibnu katsir rahimahullahu menjelaskan ayat di atas dgn menyatakan.. ‘’Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab,dan lihatlah amal sholih apa yg telah kalian tabung utk diri kalian sebagai bekal di hari kebangkitan dan hari diperhadapannya kalian kepada Rabb kalian,,(Al-Mishbahul Munir fi Tahdzib Tafsir Ibni katsir,hal:1388)

Janganlah engkau menjadi orang yg menyesal kala kematian telah datang karena tiada berbekal,lalu engkau berharap penangguhan.

‘’Dan infakkanlah sebagian dari apa yg telah kami berikan kepada kalian sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kalian,lalu ia berkata:’’wahai Rabbku,mengapa engkau tdk menangguhkan kematianku sampai waktu yg dekat hingga aku mendapat kesempatan utk bersedekah dan aku termasuk orang-orang yg sholeh..(Al-Munafiqun:10)

Karenanya,berbekallah ,persiapkan amal sholeh dan jauhi kedurhakaan kepada-NYA wallahu a’lam bish-shawab..

Semoga bermanfa’at…

Salah dan hilaf andai ada kata yg kurang berkenan mohon maafkan
Ana insaniah fakir hamba Allah yg tiada daya dan upaya

Salam Ukhuwah Fillah


KHBM